Minggu, 24 April 2011

Layout & Dektop Publishing

Layout atau tata letak memegang peranan sangat vital dalam segala bentuk desain media publikasi karena layout sangat berkaitan erat dengan penataan keseluruhan elemen visual dalam desain (Graham, 2005). Dalam konteks desain grafis layout dapat didefinisikan sebagai sebuah metode dalam menyusun atau mengorganisir keseluruhan elemen visual dalam desain yang terdiri atas grafis (graphic), tipografi (tipography), dan ruang (space) dalam satu kesatuan desain yang mendukung fungsi media sebagai alat komunikasi. Selain itu, layout dalam desain media publikasi secara keseluruhan berhubungan dengan desain perwajahannya, yaitu sebuah metode desain yang bertujuan untuk mengemas dan menyajikan informasi yang mampu membentuk karakter media itu sendiri. Unsur penting dalam desain perwajahan media selain layout terdiri atas ilustrasi, informasi grafis (infographic), dan warna. Dengan demikian, aspek layout dalam perwajahan media, selain berhubungan dengan aspek komunikasi, juga berhubungan dengan aspek estetik atau artistik yang akan berpengaruh terhadap “wajah/rupa” yang akan membentuk karakter visual media itu yang membedakan dengan media lain yang sejenis.
 
Perkembangan teknologi dan seni, memiliki andil besar dalam layout dan desain perwajahan media. Perwajahan media komunikasi telah mengalami evolusi dalam proses desain maupun layoutnya akibat pengaruh perkembangan teknologi. Pengaruh tersebut diawali oleh penemuan teknologi mesin cetak oleh Johannes Gutenberg pada abad 14, yang dilanjutkan dengan penemuan kamera foto, teknologi cetak offset, hingga perkembangan teknologi komputer grafis. Terutama setelah era komputerisasi berbasis digital, proses layout hingga cetak mengalami revolusi dan percepatan luar biasa. Jika pada masa sebelumnya, proses cetak melibatkan banyak orang dan banyak komponen (alat) dan memakan waktu lama, pada era digital cukup hanya dengan sedikit orang dengan seperangkat komputer dalam satu meja saja, yang kemudian populer dengan istilah “desktop publishing” atau biasa disingkat DTP. Selanjutnya, kemudahan teknologi digital (desktop publishing) berpengaruh pada format, kualitas, kecepatan, sistem, hingga gaya dalam desain layout. Saat ini, dipicu oleh perkembangan teknologi digital, output media tidak lagi hadir dalam bentuk cetak saja, melainkan telah berkembang dalam format digital yang dikenal dengan istilah e-paper atau paperless yang melahirkan media baru seperti e-book, e-zine, dll. Di sisi lain, perkembangan estetika gaya dalam seni rupa juga berpengaruh besar dalam desain layout dan perwajahan media. Mulai dari gaya klasik ornamental, art nuoveau, Bauhaus, Swiss design, futurisme, ekletisme, pop, posmo, hingga digital style (Meggs, 2006). Sedangkan format yang membentuk gaya layout yang paling banyak digunakan adalah format layout berbasis grid (grid system layout), yaitu sebuah metode dalam melayout yang menggunakan kombinasi garis vertikal dan horisontal sebagai garis bantu dalam menentukan format layout (Tondreau, 2009). Metode layout ini dipengaruhi oleh perkembangan senirupa gaya konstruktifisme dan Mondrian art dimana aplikasinya dalam desain akhirnya dikenal dengan gaya Bauhaus dan Swiss Design (Typographic International Style).
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar