Jumat, 01 April 2011

Ilmuwan Desain


“A good scientist is a person in whom the childlike quality of perennial curiosity lingers on. Once he gets an answer, he has other questions”. Frederick Seitz (1911 - 2008)

Ilmuwan (scientist) memiliki pengertian sebagai seseorang yang ahli atau memiliki kepakaran dalam bidang ilmu tertentu. Kepakaran yang dimaksud adalah memiliki keahlian dalam suatu bidang ilmu disebabkan oleh kedalaman pengetahuan atas ilmu yang ditekuni atau geluti. Ilmuwan dalam pengertian populer biasanya lebih merujuk pada ilmu-ilmu murni (eksakta maupun non eksakta) seperti matematika, fisika, biologi, kimia, astronomi, antropogi, sosial, dsb. Kita mengenal para ilmuwan yang biasanya disebut berdasarkan bidang keilmuan yang ditekuni misalnya ilmuwan terkemuka seperti Isaac Newton dan Albert Einstein sebagai fisikawan, Friedrich Gauss sebagai matematikawan, dsb.
Desain di sisi lain adalah sebuah terminologi yang memiliki pengertian yang luas, dapat berdiri sebagai sebuah kata kerja transitif maupun intansitif sekaligus, yang digunakan di hampir semua bidang ilmu. Kata ini diadopsi dari bahasa inggris “design” yang secara episteminologis berasal dari bahasa latin “designare” yang merupakan kombinasi dari imbuhan de yang berarti “out” dan signare yang berarti “mark” (kata turunan dari kata “sign”-tanda). Dalam bahasa Indonesia sering diterjemahkan atau disamakan maknanya dengan kata “rancang” atau “merancang”. Luasnya makna desain menyebabkan segala bentuk kegiatan merancang dan rancangan dapat disebut sebagai desain. Desain, dalam perkembangannya menjadi sebuah disiplin ilmu dan profesi, desain sebagai sebuah proses dibagi menjadi beberapa bidang utama, yang lebih condong dengan bidang seni antara lain; desain interior, desain mode busana, dan desain grafis. Desain yang condong dengan bidang teknik rekayasa (engineering) antara lain: teknik mesin, teknik industri, elektronika, komputer, dll. Atau desain yang melibatkan dua bidang itu sekaligus seperti; arsitektur, multimedia digital, dan desain produk industri. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, terjadi peleburan makna desain yang tidak lagi terkotakkan oleh bidang bidang ilmu secara kaku, termasuk desain grafis.

Dengan demikian, ilmuwan desain dapat didefinisikan sebagai orang yang ahli dan memiliki kepakaran dalam disiplin ilmu desain tertentu, terutama secara teoritik yang tetap harus ditunjang oleh kemampuan praktikal. Dalam kerangka akademik seorang ilmuwan desain berbeda dengan desainer, sebagimana perbedaan antara seorang insinyur fisika (physic engineer) dengan fisikawan (physic scientist). Jika seorang desainer berusaha memecahkan masalah melalui desain (design as a solution), seorang ilmuwan desain harus secara konsisten mengembangkan ilmunya secara teoritik melalui riset dan publikasi ilmiah yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu desain yang ditekuninya (design as a science). Dengan demikian perbedaan antara ilmuwan desain dengan desainer adalah pada upaya pengembangan keilmuwan desain berbasis riset ilmiah untuk menggali, menemukan, sekaligus mengembangkan teori-teori baru yang kontekstual. Maka dengan demikian yang berperan secara langsung sebagai ilmuan desain adalah para akademisi desain yang memiliki tanggung jawab sebagai pengajar sekaligus peneliti yang diharapkan dapat mengaktualisasikan ilmunya di tengah masyarakat.

Lalu siapa sajakah para ilmuwan desain itu? Adakah ilmuwan desain sekaliber Newton atau Einstein? Dan yang lebih penting lagi! Sudahkah akademisi kita memiliki kualifikasi sebagai seorang ilmuwan!?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar